-->

8 Kelebihan & Kekurangan Usaha Reseller Hijab Yang Perlu Anda Pahami

Tidak dipungkiri lagi kalau hijab sudah menjadi gaya hidup muslimah jaman sekarang, hal ini ternyata disadari oleh beberapa pelaku bisnis untuk membuat dan memasarkan hijab karyanya. Namun, bagi pemula yang masih memiliki keterbatasan modal akan sulit untuk melakukan produksi hijab.

Hasilnya, mereka hanya bisa menjadi reseller atau menjual kembali hijab yang diproduksi oleh orang lain. Tapi, menjadi reseller juga luamayan. Selain mudah dilakukan, modal yang diperlukan paling sekitar 300 hingga 500 ribu rupiah, dengan ketekunan dan strategi yang benar maka hasilnya bisa cukup lumayan.

Namun kalau ada kendala teknis dan salah strategi, justru ini akan membuat anda rugi. Ini karena reseller hijab sekarang sudah tersebar dimana-mana, sehingga persaingannya juga cukup ketat. Oleh sebab itu, sebelum anda memutuskan terjun ke dunia reseller hijab cek dulu kelebihan serta kelemahan usaha hijab ini.

Kelebihan Usaha Reseller Jilbab


Menjadi reseller jilbab itu memiliki beberapa keuntungan antara lain ;

1. Mudah dijalankan

Menjadi reseller hijab itu sangat mudah, skemanya pertama anda melakukan order hijab ke suplier biasanya sudah dalam bentuk satu paket berisi lusinan hijab dengan berbagai warna. Setelah barang sudah anda terima, anda bisa langsung menawarkannya kesiapapun juga.

Karena kemudahannya inilah, banyak mahasiswi, ibu rumah tangga yang menjadi reseller hijab sebagai pekerjaan sampingan.

2. Modal sangat minim

Siapa bilang menjadi reseller itu perlu modal jutaan, kalau reseller yang dimaksud reseller barang elektronik mungkin saja itu benar. Tapi untuk pakaian apalagi hijab, modalnya minim. Biasanya satu paket jilbab itu dijual oleh suplier dari harga 300 ribu hingga 500 ribu rupiah.

Selain itu, anda juga tidak perlu modal lain. Paling modal kuota internet kalau mau menjalankannya secara online.

3. Cocok untuk mahasiswi sebagai proyek sampingan

Mahasiswi sering mencari pekerjaan sampingan untuk sekedar menambah uang saku juga meringankan biaya kuliah yang ditanggung orang tua. Motivasi ini yang membuat mereka terjun ke dunia bisnis, salah satunya reseller hijab.

Mengapa mahasiswi ?

Ini karena target yang bisa dicapai itu sangat luas, biasanya seorang mahasiswi itu memiliki banyak sekali teman cewek. Sehingga untuk memasarkannya cukup memberi tahu mereka, dan kalau minat pasti terjadi pembelian.

Masalahnya hanya gengsi dan malu, padahal menjadi reseller itu cara paling murah untuk belajar kemandirian serta belajar berbisnis.

4. Peran hijab sebagai penutup aurat wajib bagi muslimah sehingga ini merupakan suatu kebutuhan hidup

dalam agama islam, perempuan wajib menutup aurat termasuk aurat didaerah kepala yang ditutup menggunakan kerudung, atau jilbab, atau hijab. Hal ini membuat hijab menjadi suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh muslimah.

Ditambah style hijab yang semakin beragam, ini akan memberi nilai tambah yang membuat hijab semakin disukai. Ini artinya, peminat hijab itu pasti akan sangat banyak dan ini berarti peluang emas bagi anda yang akan terjun ke dunia reseller.

5. Bisa dijalankan secara online (tanpa toko fisik)

Diera digital saat ini, hampir semua barang bisa dijual secara online tak terkecuali hijab. Kita tinggal siapkan akun sosial media lalu upload foto produk dan beri deskripsi terkait. Dalam beberapa jam, follower anda akan melihatnya dan transaksi akan sangat mungkin terjadi.

Mudah bukan, tinggal duduk manis menunggu orderan didalam kamar.

Kelemahan Usaha Reseller Hijab


Meski memiliki banyak kelebihan, ada juga kekurangan atau masalah yang dihadapi ketika anda terjun ke dunia reseller hijab ini, antara lain ;

1. Banyak saingan

Semua yang mudah dan menggiurkan pasti akan ditempuh oleh banyak orang, pun termasuk usaha reseller hijab. Meski peminatnya bannyak, ternyata yang jualan juga tak kalah banyak. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi promosi yang tepat untuk masuk ke pasar hijab ini agar tidak kalah oleh penjual lain.

2. Model hijab terbatas

Kalau kita masih dalam level reseller, kita hanya bisa menjual produk yang diproduksi orang lain. Kalau model yang diproduksi beragam, maka kita bisa terus jualan. Namun kalau tidak ada update produk dari suplier maka kita hanya bisa diam, atau mencari suplier lain yang memiliki model berbeda.

Ini tentu merepotkan, tapi beda ceritanya kalau kita punya produksi hijab sendiri. Kita sendiri yang menentukan model dan motifnya seperti apa, namun modal yang jadi alasan utama sulitnya menjalankan konveksi hijab.

3. Harus selalu aktif promosi agar terjadi penjualan

Kalau kita jualan secara online, kita harus selalu update produk baik produk lama ataupun baru. Ini karena sifat media sosial itu sangat dinamis, hijab yang kita post kemarin sore sudah tidak terlihat lagi oleh follower anda di saat ini.

Kalau kita tidak melakukan posting produk, bagaimana bisa konsumen melihat barang dagangan kita ? bagaimana bisa terjadi transaksi ? inilah salah satu kelemahannya, kita harus selalu aktif.

Selain 8 point keuntungan dan kelemahan usaha reseller jilbab diatas masih banyak lagi masalah-masalah spesifik. Namun secara garis besar 8 point diatas yang sering ditemui, semoga bisa menambah wawasan kita.