Tidak dipungkiri lagi, diera internet seperti sekarang semua hal sudah beralih ke dunia digital. Seperti dunia pendidikan dan dunia bisnis, sekarang sudah berpindah ke ranah digital.
Tetapi, bagi sebagian orang mungkin masih abu-abu tentang bisnis online ini.
Bagaimana cara membuka toko online ? bagaimana memulai bisnis online ? apakah bisnis online bisa laris ? mungkin pertanyaan seperti itu yang masih berkutat dikepala anda.
Oleh sebab itu, mari kita bedah tentang langkah-langkah membuka bisnis online agar laku keras namun yang kita bahas bisnis online shop baju.
Mengapa jualan pakaian ?
Ini karena kategori fashion merupakan kategori barang yang paling laku dijual di toko online. Lihat saja pada shopee, kalau anda menengkok history pencarian populer pasti ada pada kategori fashion. Hal itu membuktikan bahwa kategori fashion sangat diminati dan mudah pula pengelolaannya.
Tapi pertanyaannya, bagaimana cara memulainya ? bagaimana kalau modal saya minim ? apa tetap bisa menjual baju secara online ini ?
Yang pertama, anda perlu memahami ada dua model jualan yakni ;
1. Reseller
Reseller adalah seorang yang menjual kembali produk orang lain. Dengan kata lain, anda terlebih dahulu membeli baju dari orang lain (produsen) kemudian anda jual semua baju tersebut secara online. Tipe penjual reseller harus memiliki modal yang besar untuk membeli produk dari produsen.
2. Dropshiper
Dropship pada dasarnya sama dengan reseller namun dropship tidak perlu menyetok barang terlebih dahulu. Skemanya, setelah dropshipper menemukan suplier maka dia langsung upload produk untuk dijual secara online tanpa harus membeli barang dulu.
Setelah ada pembelian, dropshipper baru memesan barang ke suplier tapi langsung dikirimkan ke alamat konsumen. Artinya seorang dropshipper, meskipun dia yang berjualan tapi tidak melihat secara langsung barang yang dijual.
Model dropship seperti ini memang cocok untuk anda yang baru terjun ke dunia bisnis online dimana modal juga masih minim. Tetapi kekurangannya, kita tidak bisa mengontrol secara langsung produk yang kita jual jadi kalau ada konsumen komplain kita tidak bisa apa-apa.
Tetapi tenang saja, karena semua pasti ada solusinya. Kalau anda tahu rahasianya, seorang dropshipper pun bisa mendapatkan omset hingga puluhan juta per bulan.
Lalu bagaimana langkah-langkahnya ?
1.Pilih apakah mau reseller atau dropshipper
Seperti yang saya katakan diatas, dua model bisnis ini memiliki cara kerja yang berbeda. Secara umum, reseller lebih mudah dan lebih aman dijalankan tapi perlu modal besar. Kalau anda seorang pemilik toko baju offline dan ingin merambah ke dunia online, anda tentu harus jadi reseller karena anda akan langsung menjual fashion toko offline anda.
Sementara bagi anda yang masih abu-abu tentang online shop ada baiknya memilih model dropship karena minim resiko sehingga cocok untuk pembelajaran seorang pemula.
2. Pilih platform jualan
Pada dasarnya, bisnis offline dan bisnis online sama. Jualan baju secara ofline dan online juga sama kita memerlukan sebuah tempat untuk berjualan. Kalau di dunia online, tempat berjualan itu kita sebut platform.
Umumnya, ada tiga platform yang digunakan yakni ;
Ketiga platform tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, lalu mana yang dipilih ? cek dulu ulasan berikut.
a. berjualan di social media
Kita tahu kebanyakan orang menghabiskan waktunya di internet untuk berada di social media seperti Facebook, Instagram, dan twitter. Dan hampir semua orang memiliki minimal satu akun sosial media, hal ini memberi keuntungan bagi kita karena target pasarnya sangatlah luas.
Skema jualannya pun cukup mudah, anda tinggal mengupload foto produk di akun sosial media anda disertai caption berisi deksripsi produk. Lalu tinggal tunggu pesanan datang.
Terdengar cukup mudah, tetapi kenyataannya tidak semuda itu. Karena kalau anda tidak populer di sosial media maka status anda pun tidak mungkin dilirik oleh para pengikut anda. Itulah tantangannya.
Bisa dikatakan, pilihlah platform social media untuk berjualan kalau anda memang aktif dan populer di social media. Namun kalau anda kurang populer dan kurang aktif pula di social media maka jangan pilih platform ini.
b. berjualan di market place
Market place itu ibarat pasar didunia maya, semua barang dijual disini dan hampir 100% pengunjungnya sedang mencari barang (siap membeli). Contoh market place adalah bukalapak, tokopedia, shopee, lazada, blibli, dan masih banyak lagi.
Skema jualannya pun sangat mudah, pertama anda buat akun seller, setelah selesain upload foto produk disertai keterangan lain seperti harga, deskripsi, jasa pengiriman, dan bahan.
Setelah produk terupload, kita hanya menunggu orang mampir ke lapak kita dan melakukan pembelian.
Namun tetap ada tantangannya, tantangan berjualan dimarket place ada pada persaingan. Sudah dikatakan, market place ini seperti pasar didunia maya dimana disini ada banyak sekali penjual. Dan dari penjual-penjual dimarketplace, tak jarang pula ada yang menjual barang yang sama.
Oleh karena itu, tingkat persaingan di market place cukup tinggi. Saat anda terjun ke market place anda akan sering dihadapkan dengan persaingan harga yang kadang sangat ekstrem.
Bisa dikatakan, anda para pemilik produk (produsen) atau anda seorang reseller yang bisa menggunakan platform ini.
c. berjualan di website pribadi
Cara ketiga, bisa menjadi opsi bagi anda yang ingin terlihat sebagai seorang profesional. Skema berjualan diwebsite, anda buat sebuah website lalu posting semua produk anda pada website tersebut. Karena ini website anda, dimana hanya ada produk anda maka persaingannya tidak seekstrem di market place.
Tantangan pada website, hanya ada jumlah visitor website. Kalau tidak ada visitor, sebagus apapun baju yang anda jual pasti tidak ada yang beli. Dan semakin banyak visitor, maka semakin banyak pula peluang terjadinya pembelian.
Oleh sebab itu, anda harus bisa mendatangkan visitor sebanyak-banyaknya ke website anda.
Bisa dikatakan, berjualan diwebsite cocok untuk anda yang memang sudah mengenal bisnis online dan sudah paham dengan SEO (search engine optimization).
3. Cari suplier
Suplier adalah mereka yang menyediakan produk untuk anda jual kembali, bagi anda yang memiliki produk sendiri (produsen) bisa skip langkah ini.
Ada tiga aturan simple dalam memilih suplier ;
Lalu dimana kita bisa menemukan suplier ini ?
Ada banyak tempat, tapi setahu saya yang paling menjamur ada di tokopedia. Kalau anda lihat kategori fashion, dan filter dengan bintang 4.6 keatas maka yang terfilter tersebut kebanyakan para suplier.
Setelah anda tahu dimana tempat menemukan supliernya, anda bisa mensortir kira-kira produk apa yang ingin anda jual ? apakah celana, gamis, hijab, blouse atau kaos.
4. Usahakan jual pakaian yang memang laku dijual
Maksudnya untuk apa anda menjual baju yang memang tidak laku dipasaran ? dalam bisnis jual beli, jumlah pembelian akan mempengaruhi omset anda yang artinya semakin tinggi jumlah pembelian maka pendapatan juga akan semakin besar.
Lalu baju seperti apa yang laku ?
Untuk mengetahuinya sekali lagi lihat catatan suplier, kalau anda buka di market place maka ada total penjualan barang tersebut. Kalau barang bisa laku diatas 10 biji per bulan, itu masih dalam kategori laku.
Untuk semakin menambah angka penjualan, anda bisa memperbanyak variasi produk yang anda jual. Kalau suplier anda hanya menyediakan 100 produk, maka anda bisa cari suplier lain untuk menambah variasi baju yang anda jual. Tapi ini hanya berlaku untuk para reseller.
Nah untuk dropship, usahakan anda hanya pakai satu spulier karena ini akan memudahkan proses transaksi. Oleh sebab itu, untuk dropship pilih suplier yang memang memiliki banyak produk minimal 200 item.
Apa langkah berikutnya ?
Take action,
Pikirkan baju yang akan anda jual dan memang laku, cari supliernya, dan jual kembali. Cukup simple.
Tetapi, bagi sebagian orang mungkin masih abu-abu tentang bisnis online ini.
Bagaimana cara membuka toko online ? bagaimana memulai bisnis online ? apakah bisnis online bisa laris ? mungkin pertanyaan seperti itu yang masih berkutat dikepala anda.
Oleh sebab itu, mari kita bedah tentang langkah-langkah membuka bisnis online agar laku keras namun yang kita bahas bisnis online shop baju.
Mengapa jualan pakaian ?
Ini karena kategori fashion merupakan kategori barang yang paling laku dijual di toko online. Lihat saja pada shopee, kalau anda menengkok history pencarian populer pasti ada pada kategori fashion. Hal itu membuktikan bahwa kategori fashion sangat diminati dan mudah pula pengelolaannya.
Tapi pertanyaannya, bagaimana cara memulainya ? bagaimana kalau modal saya minim ? apa tetap bisa menjual baju secara online ini ?
Yang pertama, anda perlu memahami ada dua model jualan yakni ;
1. Reseller
Reseller adalah seorang yang menjual kembali produk orang lain. Dengan kata lain, anda terlebih dahulu membeli baju dari orang lain (produsen) kemudian anda jual semua baju tersebut secara online. Tipe penjual reseller harus memiliki modal yang besar untuk membeli produk dari produsen.
2. Dropshiper
Dropship pada dasarnya sama dengan reseller namun dropship tidak perlu menyetok barang terlebih dahulu. Skemanya, setelah dropshipper menemukan suplier maka dia langsung upload produk untuk dijual secara online tanpa harus membeli barang dulu.
Setelah ada pembelian, dropshipper baru memesan barang ke suplier tapi langsung dikirimkan ke alamat konsumen. Artinya seorang dropshipper, meskipun dia yang berjualan tapi tidak melihat secara langsung barang yang dijual.
Model dropship seperti ini memang cocok untuk anda yang baru terjun ke dunia bisnis online dimana modal juga masih minim. Tetapi kekurangannya, kita tidak bisa mengontrol secara langsung produk yang kita jual jadi kalau ada konsumen komplain kita tidak bisa apa-apa.
Tetapi tenang saja, karena semua pasti ada solusinya. Kalau anda tahu rahasianya, seorang dropshipper pun bisa mendapatkan omset hingga puluhan juta per bulan.
Lalu bagaimana langkah-langkahnya ?
1.Pilih apakah mau reseller atau dropshipper
Seperti yang saya katakan diatas, dua model bisnis ini memiliki cara kerja yang berbeda. Secara umum, reseller lebih mudah dan lebih aman dijalankan tapi perlu modal besar. Kalau anda seorang pemilik toko baju offline dan ingin merambah ke dunia online, anda tentu harus jadi reseller karena anda akan langsung menjual fashion toko offline anda.
Sementara bagi anda yang masih abu-abu tentang online shop ada baiknya memilih model dropship karena minim resiko sehingga cocok untuk pembelajaran seorang pemula.
2. Pilih platform jualan
Pada dasarnya, bisnis offline dan bisnis online sama. Jualan baju secara ofline dan online juga sama kita memerlukan sebuah tempat untuk berjualan. Kalau di dunia online, tempat berjualan itu kita sebut platform.
Umumnya, ada tiga platform yang digunakan yakni ;
- Social meduia
- Market place
- Website
Ketiga platform tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, lalu mana yang dipilih ? cek dulu ulasan berikut.
a. berjualan di social media
Kita tahu kebanyakan orang menghabiskan waktunya di internet untuk berada di social media seperti Facebook, Instagram, dan twitter. Dan hampir semua orang memiliki minimal satu akun sosial media, hal ini memberi keuntungan bagi kita karena target pasarnya sangatlah luas.
Skema jualannya pun cukup mudah, anda tinggal mengupload foto produk di akun sosial media anda disertai caption berisi deksripsi produk. Lalu tinggal tunggu pesanan datang.
Terdengar cukup mudah, tetapi kenyataannya tidak semuda itu. Karena kalau anda tidak populer di sosial media maka status anda pun tidak mungkin dilirik oleh para pengikut anda. Itulah tantangannya.
Bisa dikatakan, pilihlah platform social media untuk berjualan kalau anda memang aktif dan populer di social media. Namun kalau anda kurang populer dan kurang aktif pula di social media maka jangan pilih platform ini.
b. berjualan di market place
Market place itu ibarat pasar didunia maya, semua barang dijual disini dan hampir 100% pengunjungnya sedang mencari barang (siap membeli). Contoh market place adalah bukalapak, tokopedia, shopee, lazada, blibli, dan masih banyak lagi.
Skema jualannya pun sangat mudah, pertama anda buat akun seller, setelah selesain upload foto produk disertai keterangan lain seperti harga, deskripsi, jasa pengiriman, dan bahan.
Setelah produk terupload, kita hanya menunggu orang mampir ke lapak kita dan melakukan pembelian.
Namun tetap ada tantangannya, tantangan berjualan dimarket place ada pada persaingan. Sudah dikatakan, market place ini seperti pasar didunia maya dimana disini ada banyak sekali penjual. Dan dari penjual-penjual dimarketplace, tak jarang pula ada yang menjual barang yang sama.
Oleh karena itu, tingkat persaingan di market place cukup tinggi. Saat anda terjun ke market place anda akan sering dihadapkan dengan persaingan harga yang kadang sangat ekstrem.
Bisa dikatakan, anda para pemilik produk (produsen) atau anda seorang reseller yang bisa menggunakan platform ini.
c. berjualan di website pribadi
Cara ketiga, bisa menjadi opsi bagi anda yang ingin terlihat sebagai seorang profesional. Skema berjualan diwebsite, anda buat sebuah website lalu posting semua produk anda pada website tersebut. Karena ini website anda, dimana hanya ada produk anda maka persaingannya tidak seekstrem di market place.
Tantangan pada website, hanya ada jumlah visitor website. Kalau tidak ada visitor, sebagus apapun baju yang anda jual pasti tidak ada yang beli. Dan semakin banyak visitor, maka semakin banyak pula peluang terjadinya pembelian.
Oleh sebab itu, anda harus bisa mendatangkan visitor sebanyak-banyaknya ke website anda.
Bisa dikatakan, berjualan diwebsite cocok untuk anda yang memang sudah mengenal bisnis online dan sudah paham dengan SEO (search engine optimization).
3. Cari suplier
Suplier adalah mereka yang menyediakan produk untuk anda jual kembali, bagi anda yang memiliki produk sendiri (produsen) bisa skip langkah ini.
Ada tiga aturan simple dalam memilih suplier ;
- Pastikan dia distributor pertama atau langsung dari konveksi
- Cari yang memiliki rating bagus dan ulasan positif, ini akan meminimalisir komplain akibat kualitas barang
- Cari yang responsif (tanggap, cepat dalam membalas chat kita) ini sangat berguna bagi anda yang memilih model dropship.
Lalu dimana kita bisa menemukan suplier ini ?
Ada banyak tempat, tapi setahu saya yang paling menjamur ada di tokopedia. Kalau anda lihat kategori fashion, dan filter dengan bintang 4.6 keatas maka yang terfilter tersebut kebanyakan para suplier.
Setelah anda tahu dimana tempat menemukan supliernya, anda bisa mensortir kira-kira produk apa yang ingin anda jual ? apakah celana, gamis, hijab, blouse atau kaos.
4. Usahakan jual pakaian yang memang laku dijual
Maksudnya untuk apa anda menjual baju yang memang tidak laku dipasaran ? dalam bisnis jual beli, jumlah pembelian akan mempengaruhi omset anda yang artinya semakin tinggi jumlah pembelian maka pendapatan juga akan semakin besar.
Lalu baju seperti apa yang laku ?
Untuk mengetahuinya sekali lagi lihat catatan suplier, kalau anda buka di market place maka ada total penjualan barang tersebut. Kalau barang bisa laku diatas 10 biji per bulan, itu masih dalam kategori laku.
Untuk semakin menambah angka penjualan, anda bisa memperbanyak variasi produk yang anda jual. Kalau suplier anda hanya menyediakan 100 produk, maka anda bisa cari suplier lain untuk menambah variasi baju yang anda jual. Tapi ini hanya berlaku untuk para reseller.
Nah untuk dropship, usahakan anda hanya pakai satu spulier karena ini akan memudahkan proses transaksi. Oleh sebab itu, untuk dropship pilih suplier yang memang memiliki banyak produk minimal 200 item.
Apa langkah berikutnya ?
Take action,
Pikirkan baju yang akan anda jual dan memang laku, cari supliernya, dan jual kembali. Cukup simple.